Recent News
Read the latest news and stories.

Desain Interior: Pengertian, Fungsi & Lingkup Pekerjaannya
Tugas dari desainer interior bukan sekedar mendekorasi. Desain interior adalah salah satu cabang dari ilmu seni rupa yang fokusnya pada perancangan ruangan.
Berdasarkan pengertiannya ini, maka salah jika Anda menganggap seorang desainer interior akan bekerja mendekorasi ruangan saja. Cakupan pekerjaannya lebih luas.
Supaya tidak salah dalam mengenali ilmu desain interior, Anda bisa mengenalinya dari para ahli lengkap sampai dengan ruang lingkup pekerjaannya.
Berkenalan dengan Ilmu Desain Interior dari Para Ahli
Secara makna, desain interior adalah kegiatan merancang suatu rancangan. Desain yang merupakan kata serapan bahasa Inggris design artinya adalah rencana.
Interior sendiri berarti bagian dalam gedung seperti ruangan, bisa juga tatanan perabot dalam ruangan tersebut. Jadi sangat jelas maknanya dilihat dari arti katanya.
Sedangkan para ahli sendiri memiliki pengertian tentang ilmu desain interior secara berbeda. Berikut ini beberapa pemaparan arti dari para ahli.
Menurut Dodsworth
Tujuan dari desain interior adalah untuk menjadikan manusia sebagai pengguna ruang bisa beraktivitas dengan efektif dan nyaman pada ruangan tersebut.
Menurut Alexander C
Desain interior adalah elemen atau komponen berbentuk fisik yang tepat di sebuah struktur fisik.
Menurut D.K Ching
Pengertian dari desain interior merupakan proses dari perencanaan, perancangan dan penataan ruang dalam bangunan. Tujuannya supaya memenuhi kebutuhan fasilitas.
Bisa juga merupakan proses perwujudan kondisi ruang yang fungsinya untuk mengatur aktivitas, mengekspresikan ide, tindakan, kepribadian, perasaan dan penampilan.
Menurut Suptandar
Desain interior merupakan ilmu untuk mengatur ruangan supaya memperoleh kepuasan, keamanan dan nyaman dari kebutuhan fisik dan spiritual penggunanya terpenuhi.
Pengaturan ruangan juga dilakukan tanpa mengabaikan nilai estetikanya.
Perkembangan Desain Interior dari Masa ke Masa
Awal mula ilmu desain interior berasal dari peninggalan zaman dahulu berupa artefak. Semua artefak yang ditemukan menggambarkan perkembangan kebudayaan.
Adanya pola-pola pada artefak mencerminkan perkembangan gaya furnitur, dekorasi dan lainnya. Perkembangan ini bisa dilihat dari wilayah geografisnya.
Berikut ini beberapa perkembangan ilmu desain interior yang selama ini dipelajari.
Pada Zaman Mesir Kuno
Peradaban bangsa Mesir tidak hanya menghasilkan produk kertas pertama kali tetapi juga desain interior. Praktek desain interior bisa dilihat dari seni inlay pada furnitur.
Selain itu banyak sekali pengrajin yang menciptakan furniture serta pembuatan sambungan konstruksi yang sampai sekarang masih kerap digunakan.
Pada Zaman Yunani
Beralih pada kebudayaan kuno di Yunani, Anda bisa melihat secara langsung daribangunan kuno berupa kuil serta bangunan publiknya.
Semua bangunannya memiliki interior yang khas dan religius karena berfungsi untuk memuja dewa dewi.
Pada Zaman Romawi
Maju pada peradaban bangsa Romawi yang sangat berbeda dari bangsa Yunani. Jika dilihat dari interior gedung peninggalannya tampil lebih praktis.
Semua dibuat lebih megah yang merujuk pada kepentingan duniawi. Banyak sekali dekorasi berbahan emas dan banyak lukisan di dinding.
Pada Zaman Renaisans
Semua kegiatan kesenian mencapai puncaknya pada zaman renaisans tepatnya di Italia. Perkembangannya yang cukup pesat tentu saja mempengaruhi desain interior.
Pada zaman inilah desain interior memperoleh peran khusus dan banyak yang menduga bahwa sejarah sebenarnya dimulai di sini.
Dilihat dari sejarahnya, desain interior adalah bagian dari kesenian sekaligus kebudayaan yang terus berkembang sampai sekarang.
Perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dari tempatnya diterapkan atau digunakan manusia demi memperoleh kenyamanan.
Tujuan dan Fungsi Desain Interior
Desain interior adalah ilmu yang penting dalam penataan ruang. Tentu saja terdapat tujuan tertentu mengapa ilmu ini diciptakan.
Berikut ini tiga macam tujuan dan fungsi dari desain interior.
Memperbaiki Fungsi
Sebuah ruangan bukan sekedar tempat untuk istirahat, tidur, bekerja atau memasak saja. Demi fungsi tersebut lebih maksimal maka perlu didesain lebih baik.
Misalnya saja penempatan dari furnitur akan mempengaruhi ruang gerak. Desain juga bisa mempengaruhi mood para penghuninya.
Meningkatkan Nilai Estetika
Tidak hanya sekedar nyaman untuk dihuni, ruangan juga harus indah. Oleh karena itu nilai estetikanya perlu ditonjolkan.
Meningkatkan Efek Psikologis
Seperti yang dikatakan, penataan ruangan bisa mempengaruhi mood. Aspek ini dipengaruhi oleh pemilihan warna, motif dan masih banyak lagi.
Prinsip-Prinsip dalam Desain Interior
Dalam ilmu desain interior, ada beberapa prinsip yang selalu diterapkan oleh para desainer. Prinsip ini akan selalu diterapkan dan jadi penentu penataan ruangan.
Berikut ini apa saja prinsip-prinsipnya.
Prinsip Keseimbangan
Semua barang yang ditempatkan dalam ruangan haruslah simetris. Keseimbangan akan menciptakan kenyaman yang paling utama.
Contohnya ketika sebuah foto dipasang pada salah satu dinding dan bagaimana cara untuk menempatkan kursi serta meja di tengah ruangan.
Prinsip Focal Point
Focal point disebut juga sebagai titik pusat di sebuah ruangan. Penting untuk menjadikan sesuatu sebagai focal point yang menarik dibandingkan elemen lainnya.
Untuk mendapatkan titik fokus yang tepat penting untuk memperhatikan soal tekstur, warna, ukuran serta bentuk yang berkesan.
Prinsip Kontras
Tujuan dari prinsip ini adalah memperlihatkan mana yang berkesan menonjol dibandingkan lainnya. Hal paling mudah dibandingkan adalah warna terang dan gelap.
Bagian yang menonjol ini diharapkan bisa memberikan kesan pertama. Bukan hanya warna tetapi juga elemen lain misalnya tanaman dengan dinding dari segi pemasangannya.
Prinsip Keserasian
Pada prinsip ini diharapkan bisa menciptakan kesan harmoni sehingga ruangan lebih nyaman.
Bisa berupa penataan ruang yang menggunakan semua barang menjadi kesatuan utuh. Semua elemen dipilih supaya bisa saling mendukung dan tidak berlebihan atau kurang.
Prinsip Ketegasan
Tegas adalah dengan memberikan keberanian menjadi bagian yang menarik, tetapi bukan menonjol seperti dalam prinsip kontras.
Contohnya saja ketika memberikan motif bergaris kontras hitam dan putih pada sofa yang diletakan di depan dinding dengan warna pastel.
Garis ini akan memberikan kesan tegas dan menghilangkan kesan jenuh dalam ruangan.
Prinsip Keteraturan
Desain interior adalah penataan yang bertujuan menciptakan kenyaman. Demi lebih nyaman maka prinsip teratur perlu diterapkan.
Keteraturan ini akan memungkinkan sebuah ruangan bisa memiliki atau memaksimalkan fungsinya.
Contohnya saja ketika ruang keluarga bisa menjadi ruang untuk bersantai atau istirahat.
Semua prinsip ini harus dipahami oleh seorang desainer interior sehingga desain yang diciptakan bisa membuat nyaman mereka yang menggunakan ruangan.
Elemen yang Termasuk dalam Interior
Supaya prinsip desain di atas bisa diterapkan, mengenali elemen-elemennya juga sangat penting. Elemen dasar inilah yang memudahkan untuk memahami hal-hal untuk dirancang.
Ada beberapa elemen dasar yang biasanya dipelajari pertama kali seperti tekstur, titik, warna, ruang dan juga garis. Namun disamping itu semua, ada beberapa elemen lain.
Lantai
Bagian bawah dari sebuah ruangan ini memiliki bentangan mendatar dan horizontal. Banyak sekali hal yang bisa diterapkan pada lanta ini.
Mulai dari pemilihan material, mengaplikasikan bentuk sampai membedakan tinggi rendahnya lantai. Misalnya saja untuk material dua jenis kayu palet berwarna kontras.
Warna palet pada lantai yang kontras bisa menciptakan suasana ruangan tidak monoton dan berbeda dari lantai palet pada umumnya.
Dinding
Elemen dinding juga tidak kalah pentingnya, dimana dinding berfungsi sebagai sekat ruangan. Bentangan dinding adalah vertikal dan memiliki bidang paling dominan.
Ada begitu banyak material yang bisa membentuk dinding termasuk juga finishingnya. Berbeda dengan lantai, dinding bisa memanfaatkan pencahayaan untuk merubah ruang.
Material dari dinding juga bukan hanya batu bata saja tetapi juga bisa berupa gypsum, atau partisi. Masing-masing memiliki karakter berbeda yang harus dipahami.
Dan Anda dapat memesan jasa partisi kaca maupun partisi gypsum di Arskal Interior.
Langit-Langit
Sebuah ruangan juga akan memiliki elemen langit-langit yang merupakan bagian atas dari ruang. Secara umum bagian ini tidak sering diperhatikan banyak orang.
Dan tidak dengan desainer interior, karena wajib memanfaatkan langit-langit sebagai bagian desain yang unik.
Banyak sekali modifikasi yang bisa diterapkan pada bagian langit-langit untuk memperkuat sebuah desain.
Modifikasi ini bisa berupa langit-langit dari kayu solid yang dibentuk mozaik. Bisa juga langit-langit dengan plafon anyaman bambu yang unik.
Elemen Cahaya
Interior desain adalah penataan semua elemen ruang termasuk cahaya. Jadi bukan hanya yang berbentuk fisik tetapi juga tampak visual pada mata.
Fungsi dari elemen ini adalah untuk memberikan ambience pada ruang. Dengan begitu kebutuhan dan keinginan penghuninya bisa terpenuhi.
Pencahayaan tidak selalu harus terang dan berasal dari lampu. Selama intensitasnya cukup maka pencahayaan sudah tepat.
Apabila dirasa kurang, maka bisa menambahkan kontrol pada cahaya yang bisa disesuaikan dengan kondisi ruangan, baik siang atau malam.
Elemen Bukaan
Apa yang dimaksud elemen bukaan dalam desain interior adalah bagian yang digunakan sebagai keluar masuknya udara. Sirkulasi udara bergantung pada elemen ini.
Desain yang memperhatikan elemen bukaan bisa menciptakan ruangan yang lebih sehat sehingga penghuninya pun bisa lebih nyaman.
Biasanya elemen bukaan ini juga akan menyesuaikan dengan fungsi ruangan. Misalnya untuk rumah sakit maka dibutuhkan elemen bukaan lebih banyak.
Elemen Estetis
Terakhir adalah elemen yang akan memperindah ruangan. Elemen ini bisa berupa skala ruang, menciptakan keseimbangan, proporsi sampai kesatuan ruang.
Jika diperlukan, sebuah ruangan bisa ditambahkan benda seni yang estetis agar semakin indah.
Apa Saja Cakupan Pekerjaannya?
Desainer interior dengan dekorator interior adalah dua jenis pekerjaan yang berbeda. Sayangnya sampai saat ini masih saja banyak yang menganggap keduanya sama.
Dekorator interior memiliki cakupan pekerjaan yang fokus dalam mendekorasi elemen arsitektur yang sebelumnya sudah ada.
Pekerjaan desain interior adalah untuk memperindah tampilan ruang yang akan dibangun. Supaya bisa membedakannya, berikut ini cakupan ruang lingkupnya.
Merancang Furniture
Membuat rancangan model furnitur yang disesuaikan dengan fungsi, gaya, awet tidaknya serat ergonomi. Tidak ketinggalan juga soal finishingnya.
Contohnya saja ketika harus menentukan jenis rel laci furniture yang digunakan, bagaimana struktural penggunaannya.
Paling penting adalah disesuaikan dengan penempatan pada ruangan dan Anda dapat memesan jasa custom furniture di sini.
Menentukan Gaya dan Tipe Elemen Pembuka
Elemen bukaan jadi bagian yang sangat penting, baik dari segi gaya dan tipenya harus ditentukan sejak awal.
Apakah elemen pembuka bisa bekerja atau terbuka secara tepat dan bisa mengendalikan masuknya elemen cahaya yakni sinar matahari.
Elemen pembuka ini juga sebaiknya tahan api serta memiliki sistem pengontrol yang mudah diakses. Supaya menjaga privasi maka perlu juga perlengkapan akustik.
Penempatan Barang
Seorang desainer interior juga harus mempertimbangkan soal penempatan barang seni atau dekoratif lainnya.
Semua barang harus disesuaikan dengan prinsip desain interior sekaligus aman, tidak mudah jatuh dan justru membuat kecelakaan penghuninya.
Memilih Jenis Pelapis Dinding
Dinding juga jadi bagian yang harus diperhatikan desainer interior. Khususnya dalam hal pemilihan pelapis dinding. Apakah awet, indah dan memenuhi fungsi akustik.
Pertimbangan pemilihan pelapis dinding ini juga termasuk cara membersihkannya apakah mudah ditambah dengan material yang aman.
Memilih Tanaman
Elemen seperti tanaman juga penting dalam interior. Desainer harus pandai dalam memilih tanaman yang tidak membahayakan.
Tanaman seharusnya menghilangkan efek negatif dalam ruangan, misalnya berbau, beracun atau bisa membahayakan makhluk hidup.
Menggambar Desain Ruang
Seorang desainer interior juga harus bisa menggambar desain ruang yang bisa menunjukan semua posisi barang.
Mulai dari furnitur hingga dekorasi yang diinginkan oleh klien. Gambar ini akan menjadi wujud imajinasi klien terhadap ruang yang ingin dibuatnya.
Menentukan Bentuk serta Jenis Lampu
Pencahayaan menjadi elemen penting, namun juga unsur dekoratif yang menyertainya seperti kap lampu. Penting untuk memilih yang mengutamakan fungsi namun juga estetik.
Biasanya desain dari lampu ini akan menyesuaikan dengan penempatan dan bagaimana cara mengontrolnya. Seperti apa efek yang akan diberikan.
Menentukan Bagian Lantai
Cakupan pekerjaan yang tak kalah penting adalah bagian lantai. Desainer interior bertanggung jawab dalam pemilihan bahan, pola, warna serta bentuk lantai.
Diharapkan pemilihan yang tepat dapat memberikan kesan dan fungsi sesuai. Penting juga memperhatikan dari segi ketahanan terhadap api, tidak licin dan mampu meredam suara.
Setelah mengenal desain interior adalah soal penataan ruang yang memiliki banyak tujuan maka pembuatannya tidak bisa sembarangan.
Anda perlu ahlinya yaitu jasa interior yang murah, berkualitas dan bergaransi Arskal Interior.
Anda bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai desain, harga sampai proses pengerjaan dengan chat melalui WA yang tersedia di atas ini.
Bisa juga dengan mengklik banner WA disediakan di atas ini. Tim Arskal Interior akan siap memberikan informasi detail mengenai perancangan desain.

Comments
No Comments